Kamis, 25 Januari 2018

Desa SIndangheula SIndangheula

Sindangheula adalah desadi kecamatan BanjarharjoBrebesJawa TengahIndonesia. Desa Sindangheula termasuk dua desapaling selatan di kecamatan Banjarharjo. Desa Sindangheula berjarak 13 Km berkendara dari pusat kecamatan BanjarharjomelaluiMalahayu. Serta berjarak 47 Km dari pusat Kabupaten Brebes melalui Tanjung-Kersana-Banjarharjo. Desa Sindangheula mempunyai luas wilayah 822,54 Hektar yang terbagi atas 6 pedukuhan, 1 RW dan 17 RT.




Wilayah Desa Sindangheula sebagian besar merupakan perbukitan hingga pegunungan dengan ketinggian antara 70-1.200 meter diatas permukaan air laut (Mdpl). Disebelah utara merupakan lereng perbukitan dengan kontur agak curam. Dan disebelah selatan merupakan rangkaian Pegunungan Lio yang memiliki kontur curam, dengan puncaknya Gunung Kumbang (1.218 Mdpl) berbatasan dengan Kecamatan Salem dan Kecamatan Ketanggungan. Sejumlah gunung dan bukit lainnya seperti Gunung Puncakpayung (842 Mdpl), Bukit Garaga (424 Mdpl), dan Bukit Pasircabe (376 Mdpl). Desa Sindangheula juga merupakan daerah hulu dari sejumlah sungai yaitu Sungai Cigora, Sungai Ciblandongan, Sungai Cicaruy, dan Sungai Cilimus. Diutara Desa Sindangheula, Sungai Cigora bertemu dengan Sungai Ciblandongan dan mnejadi Sungai Kebuyutan yang mengalir ke pantai utara jawa. Desa Sindagheula yang beriklim tropis dengan dua musim dalam satu tahunnya yaitu musim kemarau dan penghujan, dengan suhu udara pada siang hari berkisar antara 24 - 31 derajat Celcius.




Desa Sindangheula mempunyai potensi pariwisata alam yakni beberapa air terjun atau Curug. Salah satunya Curug Tonjong yang terletak di Dusun Buadil. Curug setinggi kurang lebih 15 meter yang berada dalam aliran Sungai Cilimus tersembunyi di antara bebatuan besar, hingga menambah eksotisme yang memandang. Lokasi Curug mudah dijangkau dan berada tak jauh dari jalan Banjarharjo – Salem. Sepanjang perjalanan kita akan disuguhi panorama Pegunungan Lio yang menawan. Karcis masuk juga tergolong murah sekali, yakni dengan hanya merogoh kocek sebesar dua ribu rupiah kita bisa menikmati keindahan Curug Tonjong. Sudah lama Curug Tonjong ini ditemukan, namun baru sekitar tahun 2011 curug ini ramai dikunjungi. Berbagai usaha sudah dilakukan untuk mempermudah akses bagi pengunjung. Salah satunya adalah jalanan beton yang menuju lokasi[2].